
Visual Learning K3: Teori-Teori Penyebab Kecelakaan Kerja yang Wajib Dipahami
K3
Berikut adalah beberapa ilustrasi visual terkait teori penyebab kecelakaan kerja (K3):
- Swiss Cheese Model (Model Sistemik) — Representasi lapisan-lapisan pertahanan yang memiliki celah (hole); kecelakaan terjadi ketika semua lapisan pertahanan gagal sekaligus. Model ini dikembangkan oleh James Reason dan menyoroti adanya kegagalan laten yang mungkin tersembunyi dalam sistem
- Mekanisme Kecelakaan Kerja (Modifikasi dari Reason, 1997) — Diagram ini menggambarkan bagaimana faktor-faktor seperti kondisi kerja, kesalahan manusia, dan sistem bisa berkontribusi bersama hingga menyebabkan kecelakaan
- Model FRAM (Functional Resonance Accident Model) — Model tiga dimensi oleh Erik Hollnagel yang menunjukkan interaksi fungsi seperti input, output, kontrol, waktu, dan sumber daya yang dapat berkontribusi terhadap kecelakaan karena variabilitas dalam sistem
- Piramida/Segitiga Kecelakaan Kerja (Heinrich & Bird) — Visual piramida yang menunjukkan hubungan antara insiden tanpa cedera, insiden ringan, dan insiden serius. Teori ini menggambarkan bahwa menurunkan jumlah insiden ringan dapat mengurangi kejadian insiden berat
Penjelasan Teori-teori Penyebab Kecelakaan (dengan Gambar)
1. Teori Domino (Heinrich)
Gambaran konsep: Lima faktor penyebab kecelakaan disusun seperti domino:
- Lingkungan sosial / keturunan (ancestry)
- Kesalahan manusia (fault of person)
- Tindakan tidak aman atau kondisi tidak aman (unsafe act & unsafe condition)
- Kecelakaan
- Cedera
Jika salah satu "domino" dihilangkan—misalnya tindakan tidak aman—rangkaian kecelakaan bisa dihentikan di tengah jalan.
2. Loss Causation Model (Bird & Germain, 1985)
Pengembangan lanjutan dari Teori Domino yang memasukkan elemen manajemen sebagai faktor penyebab dasar. Model ini tetap bersifat linear tapi menambahkan interaksi pengendalian manajemen dengan urutan sebab-akibat kecelakaan.
3. Model Energi (Energy Damage)
Gibson (1961) mengemukakan bahwa kecelakaan terjadi ketika pelepasan energi tidak terkendali—baik mekanis, kimia, listrik, termal—mengenai penerima (manusia atau objek) melebihi ambang batas toleransi, akibat kegagalan pengendalian energi.
4. Model Urutan Waktu (Time Sequential Model)
Model yang menjelaskan kecelakaan sebagai peristiwa dalam urutan waktu terstruktur—menekankan pentingnya mendefinisikan awal dan akhir kejadian, menggunakan diagram untuk memetakan unsur penyebab.
5. Model Epidemiologikal
Mengadopsi pendekatan epidemiologi: kecelakaan disebabkan oleh kombinasi faktor manusia, agen penyebab, dan lingkungan—mirip cara berpikir dalam studi penyakit dan epidemi .
6. Swiss Cheese Model (Reason)
Menyoroti adanya kegagalan laten (latent failures) dan kegagalan aktif (active failures) yang terakumulasi. Dengan mempertahankan beberapa lapis pertahanan, diharapkan risiko kecelakaan dapat diminimalisasi.
7. Model FRAM (Functional Resonance Accident Model)
Model kompleks non-linear yang mencerminkan interaksi dinamis dalam sistem, mempertimbangkan variabilitas dari fungsi-fungsi kerja (input, output, resources, time, control). Jika variabilitas ini tidak dikelola, bisa berdampak ke fungsi lain dan menyebabkan kecelakaan.
8. Piramida Kecelakaan (Heinrich & Bird)
Model hierarki insiden: tiap satu kecelakaan serius, terdapat puluhan kejadian ringan atau nyaris celaka (near misses). Fokus pada pengurangan insiden ringan diyakini akan menurunkan insiden serius.
Ringkasan Tabel Teori
Teori / Model | Fokus Utama |
---|---|
Domino (Heinrich) | Linear, urutan sebab-akibat yang bisa diinterupsi |
Loss Causation (Bird & Germain) | Menambahkan peran manajemen ke teori domino |
Energy Damage | Pelepasan energi tidak terkendali sebagai penyebab cedera |
Time Sequential | Urutan waktu kejadian, pemetaan struktur |
Epidemiologikal | Kombinasi manusia, agen, dan lingkungan |
Swiss Cheese (Reason) | Lapisan pertahanan dan kegagalan latent & aktif |
FRAM (Hollnagel) | Interaksi kompleks fungsi sistem dan variabilitas |
Piramida / Triangle | Korelasi antar insiden ringan dan serius |